motivasi dan keterlibatan
A.
MOTIVASI
proses yang menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
Ø DINAMIKA PROSES MOTIVASI
Proses motivasi :
1. Tujuan : Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. mengetahui kepentingan : Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan
konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3. komunikasi efektif : Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen
agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa
yang bisa mereka dapatkan.
4. integrasi tujuan : Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan
dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari
laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan
untuk
itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas : Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah
mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Ø TUJUAN MOTIVASI KONSUMEN
1. meningkatkan kepuasan
2. mempertahankan loyalitas
3. efisiensi
4. efektivitas
5. menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual
dengan pembeli atau konsumen.
Ø ASAS MOTIVASI
Menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2005:146), asas-asas motivasi adalah sebagai berikut :
1.
Asas
mengikutsertakan artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan
memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam
proses pengambilan keputusan.
2.
Asas
komunikasi artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin
dicapai, cara-cara mengerjakannya, dan kendala-kendala yang dihadapi.
3.
Asas
pengakuan artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan yang tepat serta
wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
4. Asas wewenang yang didelegasikan artinya memberikan
kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan
kreativitasnya mereka mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.
5. Asas adil dan layak artinya alat dan jenis motivasi yang
memberikan harus berdasarkan atas asas keadilan dan kelayakan terhadap semua
karyawan. Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus
adil dan layak kalau masalahnya sama.
6.
Asas
perhatian timbal-balik artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan
baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya
kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Ø KEBUTUHAN dan TUJUAN dalam KONTEKS
PERILAKU KONSUMEN
Kebutuhan konsumen dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Fisiologis: Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa
lapar dan haus.
2. Keamanan: Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan
keamanan
3. Afiliasi dan
pemilikan : Kebutuhan untuk diterima
oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4. Prestasi: Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi
tujuan pribadi
5. Kekuasaaan: Keinginan untuk mendapat kendali atas nasib sendiri
dan juga nasib orang lain
6. Ekspresi
diri: Kebutuhan mengembangkan
kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7. Urutan dan
pengertian: Keinginan untuk mencapai
aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan
system lain.
8. Pencarian
variasi: Pemeliharaan tingkat
kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai
pencarian variasi
9. Atribusi
sebab-akibat : Estimasi atau atribusi
sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.
Ø KLASIFIKASI
MOTIF
1.
Motif-motif kognitif
2.
Motif-motif affective
1.
Motif kognitif
menekankan pada proses informasi
yang terdiri dari :
a. Konsistensi
b.
Atribut
c.
Kategorisasi
d.
Objektifikasi
e.
Stimulasi
2.Motif
affective
menekankan
pada perasaan yang merliputi :
a.
Ketegangan reduksi
c.
Pertahanan diri / ego-defense
d.
Pernyataan / assertion
e.
Afiliasi
f.
Modeling
Ø METODE dan
BENTUK PEMBERIAN MOTIVASI
A.
Metode langsung (Direct Motivation)
Motivasi
langsung adalah motivasi (materiil atau non materiil) yang diberikan secara
langsung
kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Hal ini
sifatnya kusus, seperti bonus, tunjangan, penghargaan terhadap pelanggan dan
lain-lain
B.
Metode tidak langsung (Indirect Motivation)
Metode
tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah konsumen untuk
melakukan pembelian. Seperti pelayanan yang memuaskan, kualitas barang
ditingkatkan dan lain sebaggainya. Sedangkan bentuk motivasi yang diberikan
oleh perusahaan dapat dalam bentuk insentif positif maupun insentif negatif:
1.
Motivasi positif (insentif positif)
Di
dalam motivasi positif produsen tidak saja memberikan dalam bentuk sejumlah
uang tapi bias juga memotivasi (merangsang konsumen) dengan memberikan diskon,
hadiah, pelayanan yang optimum yang ditunjukan pada diferensiasi dari
positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan yang akan
melakukan pembelian.
2.
Motivasi negative (insentif negative)
Di
dalam motivasi negatif produsen memotivasi konsumen dengan standar
pembelian,
maka merekan akan mendapatkan ganjaran. Dengan motivasi negatif ini semangat
konsumen dalam jangka waktu pendek akan meningkat untuk melaksanakan pembelian
karena mereka mempunyai kepentingan terhadap kebutuhan tersebut
Ø HIERARKI
KEBUTUHAN MASLOW
Ø TEORI-TEORI KEBUTUHAN
a.
TEORI
KEBUTUHAN MOSLOW
a. Kebutuhan
Fisiologis
Ini
adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air,
dan suhu tubuh relatif konstan.
b.
Kebutuhan Keamanan
Ketika
semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan
perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit
kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode
disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas).
c. Kebutuhan Cinta, Sayang dan Kepemilikan
Ketika
kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya
kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan
bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini
melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
d.
Kebutuhan Penghargaan
Ketika tiga kelas
pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini
melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan
dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi
stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi,
orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan
frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
e.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Ketika semua
kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk
aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai
orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk
dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair
harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda
kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya,
gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau
kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang.
Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
b. TEORI KEBUTUHAN McCLELLAND
Teori kebutuhan McClelland
dikembangkan oleh David McClelland dan teman-teman.
Teori kebutuhan McClelland berfokus
pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut.
ü
kebutuhan berprestasi: dorongan
untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
ü
kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk
membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan
berperilaku sebaliknya.
ü
kebutuhan berafiliasi: keinginan
untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Ø KELEBIHAN dan KEKURANGAN TEORI
MASLOW dan McCLELLAND
1.
Kelebihan
teori maslow
A. Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh
pengakuan luas, terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan
logika yang intuitif dan mudah dipahami.
B. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia
itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
C. Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau
bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan
nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
D. Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan
kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial
ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang
berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
E. Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang
paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.
2.
Kekurangan
teori maslow
A. Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow.
Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa
studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
B. Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah
bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia
menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti
lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
3.
Kelebihan
teori mcclelland
A. Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga
besar kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori motivasi ini
di dunia kerja.
B. Dalam teori ini diterapkan pelatih berlaku efektif
dalam mengajar individu – individu untuk berpikir dari segi prestasi, menang
dan sukses, kemudian membantu mereka untuk belajar cara bertindak dalam cara
yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka mempunyai
tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.
4. Kekurangan
teori mcclelland
A. Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan
kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang
terlekat pada tujuan saja.
B. Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak
berjalan secara efektif.
7.
RISET / PENELITIAN MOTIVASI
I.
KEINGINTAHUAN –
CURIOSITY
1) Perolehan jawaban
2) Perolehan kebenaran
3) Perolehan pengetahuan
II.
PENEMUAN
Innovasi-invensi-litbang
III.
KEPUASAN-PENGHARGAAN-PENGAKUAN
B.
KETERLIBATAN
Keterlibatan
adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang
dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga jangkauan
kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan
mamaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Ø FAKTOR
KETERLIBATAN
ü
Relevansi
ü
Relevansi Pribadi Situasional
Ø DASAR ARTI
BAGI KETERLIBATAN
Rantai
arti akhir dapat menolong pemasar memahami keterlibatan produk konsumen karena
dapat memperlihatkan bagaimana pengetahuan tentang ciri produk dihubungkan
dengan pengetahuan tentang diri (Peter & Olson, 1996):
Ø FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KETERLIBATAN
ü
Relevansi – Pribadi Intrinsik
Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan.
Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu
mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu produk, konsumen
belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang dapat membantu
mencapai tujuan dan nilai yang penting.
ü
Relevansi Pribadi Situasional
Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada disekitar kita yang
dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat
produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
Ø BENTUK
FAKTOR ANTESEDEN DARI KETERLIBATAN
ü
Faktor pribadi, Faktor pribadi
paling kuat bila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang dapat
mempertinggi. Contoh : Richins dan bloch memperlihatkan bahwa beberapa konsumen
adalah penggemar mobil, yang mengikut perlombaan dan reli serta berlangganan
majalah mobil. Yang lain menggunakan mobil mereka terus menerus, tetapi
memperlihatkan keterlibatan melalui ketidak pedulian akan mobil pada umumnya.
ü
Faktor produk, Produk sebenarnya
tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri, tetapi cara
konsumen merespons terhadap produk itulah yang akan menetukan tingkat
keterlibatan mereka. Secara umum keterlibatan lebih besar untuk produk yang
memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Keterlibatan dapat meningkat karena
alternatif pilihan dipandang secara lebih khusus di dalam penyajian mereka.
ü
Faktor situasi Keterlibatan situasi
operasional atas dasar temporer dan dapat memudar segera sesudah hasil
pembelian dipecahkan. Contohnya seperti busana yang sedang trendy di mana
keterlibatan tinggi pada awalnya, tetapi akan berkurang sesudah barang tersebut
dikenakan terus menerus dan mode mulai berubah.
Ø BENTUK
KETERLIBATAN DAN HASIL
Konsumen
juga dapat terlibat dengan produk atau merek. Mereka lebih melihat perbedaan
dalam sifat dari berbagai produk atau merek. hasil yang terlihat adalah
loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang
dirasakan tinggi.
Ø MENGUKUR
KETERLIBATAN
ü
Pentingnya konsekuensi negative
adalah butir skala mengevaluasi baik kepentingan produk maupun risiko
konsekuensi negative yang disadari.
ü
Probabilitas subjektif dari
kesalahan pembelian adalah risiko membuat pilihan yang buruk.
ü
Nilai kesenangan adalah nilai
hedonic dari pembelian dan pemakaian.
ü
Nilai tanda adalah jangkauan dimana pembelian
dan pemakaian membuat pernyataan sosial mengenai orang bersangkutan.
Ø PERTANYAAN
KAJIAN DAN DISKUSI
1.
Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen
(Consumer Behaviour) ?
2.
Siapa yang tertarik pada perilaku
konsumen ?
3.
Apa hubungan antara perilaku
konsumen dengan strategi pemasaran ?
4.
Jelaskan ruang lingkup dari perilaka
konsumen ?
5.
Jelaskan pentingnya analisis
perilaku konsumen bagi kegiatan pemasaran ?
6.
Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen ?
7.
Bagaimana memilih metode yang baik
dalam perilaku konsumen ?
SUMBER REFERENSI :
v
v Sagasitas.org/doc.ppt
hhttp://ahmadeko10211411.blogspot.com/2013/10/motivasi-dan-keterlibatan_25.html