news studentsite

Kamis, 31 Oktober 2013

autobiografi indriyani dewi


Perkenalkan saya Indriyani Dewi. Teman – teman biasa memanggil saya dengan sebutan iin atau indri. Saya lahir di Bekasi, hari kamis tanggal 17 Desember 1992 di bidan yuli dengan selamat dan sehat. Saya anak bungsu dari 2 bersaudara. Saya anak bungsu dari pasangan Mulyono dan Nia kurniasih dan saya memiliki kakak laki – laki yang bernama Gadink yang sekarang berkuliah di Universitas Negeri Jakarta. Saya tinggal di pinggiran kota bekasi dan Jakarta tepatnya di kampunng rawa bebek kelurahan kota baru kecamatan bekasi barat. Saya memiliki hobbi seperti membaca novel,teenlit,dan buku-buku yang lainnya serta jalan-jalan dan mendengarkan music. 
Masa kecil saya, saya habiskan dengan bermain dan belajar. Pada usia 5 tahun saya belajar dan bermain di Tk. Al- Fadillah selama 2 tahun. Dan setelah dari Tk Al- Fadillah saya melanjutkan ke SDN Kota Baru IV Bekasi selama 6 tahun. Disini saya banyak mengenal banyak teman. Dan saya sangat merasa senang dan gembira. Setelah dari SD saya melanjutkan di SMP Negeri 13 Bekasi dan di SMP saya mulai mengenal mana yang namanya sahabat, teman dan musuh. Dan di SMP juga saya menengenal namanya jatuh cinta pada pandangan pertama dan cinta monyet. Dan di Smp juga saya mengenal yang namanya pengalaman organisasi yang pertama menjadi anggota osis di smp di bidang seni budaya. Dan di osis saya tidak terlalu sibuk karena memang tidak ada kegiatan yang berarti dan mengikuti ekstrakulikuler merchingband. Dan saya sangat senang dan gembira bisa mengenal banyak teman dari berbagai kelas. Setelah Lulus dari SMP saya tadinya saya mau masuk ke sman di Jakarta timur tapi ternyata saya mendapatkan sma di Jakarta pusat tepatnya di SMA NEGERI 30 Jakarta. Sekolah di Jakarta pusat membuat saya harus datang lebih pagi dari biasanya, saya harus berangkat sekolah jam 05.30 pagi. Dan saya berangkat dengan bapak saya. Di sma saya belajar banyak terutama saya belajar mandiri, saya berani naik angkutan umum sendiri padahal awalnya saya sangat penakut untuk menaiki angkutan umum. Di sma saya sangat menyukai pelajaran sejarah dan kimia, dan kemungkinan karena suka pelajaran kimia jadi saya masuk jurusan ipa. Di SMA awalnya saya tidak mengikuti ekstrakulikuler, kenapa? Karena menurut saya dulu sekolah dijakarta pusat itu sangat jauh. Tetapi setelah berjalan dua semester saya menyadari kalau sekolah di Jakarta pusat dekat juga hanya sejam.. haha :D
Dan setelah lulus dari SMAN 30 jakarta, saya awalnya ingin masuk ke PTN ikutin jejak kakak saya tetapi sayangnya setelah 3 kali tes saya tetap tidak  masuk ke PTN keinginan saya itu. mungkin karena saya setengah hati jadi saya tidak diterima di PTN tersebut. Dan cita - cita saya lainnya yang akan saya kubur selama-lamanya adalah keinginan saya menjadi perawat tetapi ya seperti saya ingin masuk ptn, saya gagal masuk ke bidang perawatan hanya karena kurang tinggi badannya. :'( Saya sangat sedih dan benar - benar down. Namun Saya pikir mungkin memang bukan jalannya saya di PTN tersebut dan saya menjadi perawat. J
Dan akhirnya sekarang saya kuliah di Universitas Gunadarma Kalimalang mengambil jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Ada cerita menarik disini waktu sma saya sangat benci sekali sama pelajaran ekonomi namun kata orang kalau kita benci sama sesuatu yang berlebihan kita malah akan ada didalamnya dan benar saja saya harus belajar ekonomi selama 4 tahun malah saya akan menjadi sarjana yang titlenya sarjana ekonomi juga hahaa :D  saya tetap bersyukur dan alhamdulilahnya sampai semester 5 ini saya masih bisa menjalininnya.. J
Dan saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman organisasi saya di Universitas Gunadarma. Awalnya saya hanya iseng - iseng saja mendaftar sebagai anggota BEM FE UG DIK ( BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DAERAH ISTIMEWA KALIMALANG) karena diajak sama teman saya. Yaudah saya siapkan berkas - berkas dan selama dua hari menjalini tes tulis dan interview seperti orang yang mau melamar pekerjaan. Dari awal yang hanya iseng - iseng karena ajakan teman dan saya terpilih menjadi anggota BEM FE UG PERIODE 2012-2013 DI Bidang Pendidikan. Senang juga bisa masuk dan saya pikir saya akan mendapatkan pengalaman organisasi yang menyenangkan daripada harus setiap hari menjadi kupu - kupu atau lebih dikenal dengan kuliah pulang - kuliah pulang. Ini dia ceritanya, cekidot hahaaaaa :D
Diawal kariernya saya menjadi anggota bem fe ug, saya harus mengikuti pelantikan atau yang disebut ppmk di gunung bunder bogor jawa barat. Saya benar - benar merasakan bagaimana saya harus bangun jam 2 malem untuk bersama - sama mengiteri hutan lalu ke pos - pos dan bermain games dan berakhir jam 5 subuh. Menurut saya ini pengalaman yang paling menyenangkan. Dan setelah pulang dari ppmk di gunung bunder dan mulailah sepak terjang saya di bem fe ug dik. Awalnya saya ditunjuk menjadi ketua pelaksana talkshow namun ternyata talkshow tersebut tidak jadi. Dan akhirnya diakhir masa jabatan saya menjadi anggota bem fe ug saya diharuskan menjadi ketua pelaksana seminar perpajakan nasional. Dan disinilah saya mulai sibuk membuat proposal, mencari pembicara, dan saya harus bisa menghandle teman - teman saya. Awalnya saya takut mau membuat acara seminar ini karena memang saya tidak bisa berbicara didepan banyak orang. Tetapi karena tekad awal saya mau bisa bicara didepan banyak orang akhirnya bisa juga menjadi ketua pelaksana di seminar perpajakan nasional yang mengundang pembicara dari dirjen pajak kanwil jabar II. Dan alhamdulilahnya banyak peserta yang antusias dengan seminar saya. Itulah pengalaman organisasi saya yang awalnya saya tidak tahu cara membuat proposal dan mengundang penjabat tinggi kampus dan pembicara saat saya menjadi ketua pelaksana, membuat desain saat menjadi seksi publikasi dan humas, menyiapkan konsumsi untuk pembicara dan para panitia saat menjadi seksi konsumsi serta  mengambil foto yang bagus saat menjadi seksi dokumentasi. Menurut saya ini pengalaman yang paling berharga dalam hidup saya. Makasiih banyak bem fe ug dan kakak - kakak lainnya..
Dan sekarang saya hanya lagi berfokus pada ip saya yang rada sedikit turun dan menjalini sebagai mahasisiwa biasa lagi. Dan semester depan harus fokus dengan PI.
Sekian autobiografi sayaa … :)

KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP KONSUMEN (PERILAKU KONSUMEN)


KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP KONSUMEN


Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika individu tersebut.
Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.
Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi.
Pada dasarnya kepribadian dari diri seseorang merupakan suatu cerminan dari kesuksesan. Seseorang yang mempunyai kepribadian yang unggul adalah seseorang yang siap untuk hidup dalam kesuksesan.
Sebab dalam kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai positif yang selalu memberikan energi positif terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang dengan kepribadian yang rendah adalah seseorang yang selalu dilingkupi dengan kegagalan. Sebab pada diri seseorang tersebut mengalir energi-energi negatif yang terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan.

Dapat dipastikan bahwa nilai-nilai kepribadian seseorang mengalami pasang surut seiring dengan besarnya tantangan dan cobaan yang dihadapi. Ada seseorang yang semakin ditempa oleh tantangn dan cobaan menjadi semakin kuat dan memiliki kepribadian yang dahsyat, namun ada pula seseorang yang semakin besar tantangan dan cobaannya menjadi semakin terpuruk dan putus asa. Oleh karena itu dalam makalah tentang kepribadian ini kami mengangkat judul ”Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa”.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.

Goldon Allport mendefinisikan personality/kepribadian sebagai suatu organisasi dinamik dari system-sitem psikologis dalam individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah, ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi

Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang perlu diuraikan yakni :

1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah.
2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat.
3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.

Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Dimensi kepribadian :
1. ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.

B. TEORI KEPRIBADIAN
Dalam teori-teori kepribadian, kepribadian terdiri dari antara lain TRAIT dan TIPE (type). Trait sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besar daripada trait.
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:

A. Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
Ø Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
Ø Trait konsisten dari situasi ke situasi

B. Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
Ø ada proses adaptif
Ø adanya perbedaan kekuatan, dan
Ø kombinasi dari trait yang ada
Tingkat trait kepribadian dasar berubah dari masa remaja akhir hingga masa dewasa. McCrae dan Costa yakin bahwa selama periode dari usia 18 sampai 30 tahun, orang sedang berada dalam proses mengadopsi konfigurasi trait yang stabil, konfigurasi yang tetap stabil setelah usia 30 tahun (Feist, 2006)
Teori trait dimunculkan pertama kalinya oleh Gordon W. Allport. Selain Allport, terdapat dua orang ahli lain yang mengembangkan teori ini. Mereka adalah Raymond B. Cattell dan Hans J. Eysenck.
Allport mengenalkan istilah central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Central trait dipercaya sebagai jendela menuju kepribadian seseorang. Menurut Allport, unit dasar dari kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Mereka dapat mengekspresikan trait mereka dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat masing-masing individu menjadi pribadi yang unik. Oleh sebab itu Allport percaya bahwa individu hanya dapat dipahami secara parsial jika menggunakan tes-tes yang menggunakan norma kelompok.
Sama seperti Allport, Cattell juga percaya bahwa kata-kata yang digunakan seseorang untuk menggambarkan dirinya dan orang lain adalah petunjuk penting kepada struktur kepribadian. Perbedaan mendasar antara Allport dan Cattell adalah bahwa Cattell percaya kepribadian dapat digeneralisir. Yang harus dilakukan adalah dengan mencari trait dasar atau utama dari ribuan trait yang ada.
Menurut Allport, faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan sendiri atau faktor lingkungan sendiri yang menentukan bagaimana kepribadian terbentuk, melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor keturunan dan lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.
Sehubungan dengan adanya peran genetik dalam pembentukan kepribadian, terdapat 4 pemahaman penting yang perlu diperhatikan:
1. Meskipun faktor genetik mempunyai peran penting terhadap perkembangan kepribadian, faktor non-genetik tetap mempunyai peranan bagi variasi kepribadian
2. Meskipun faktor genetik merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi lingkungan, faktor non-genetik adalah faktor yang paling bertanggungjawab akan perbedaan lingkungan pada orang-orang
3. Pengalaman-pengalaman dalam keluarga adalah hal yang penting meskipun lingkungan keluarga berbeda bagi setiap anak sehubungan dengan jenis kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap anak.
4. Meski terdapat kontribusi genetik yang kuat terhadap trait kepribadian, tidak berarti bahwa trait itu tetap atau tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.


Secara general, personality sendiri merupakan keseluruhan total cara seorang individu beraksi dan berinteraksi dengan yang lain.
Personality seseorang, ditentukan oleh tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan,yakni,
1. Genetik.Keturunan
2. Lingkungan, mulai dari budaya, lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan.
3. Situasi, kepribadian seseorang bisa berubah pada situasi-situasi tertentu.
Idealnya seseorang akan memiliki kepribadian yang tidak jauh beda dengan leluhurnya/orang tuanya. Tetapi karena adanya pengaruh lingkungan atau situasi tertentu, bukan tidak mungkin kepribadiannya berbeda dengan ciri keperibadian keluarganya.
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
3. Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4. Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
6. Pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
7. Petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

C. SIfat Dasar Kepribadian
Berdasarkan factor penentu keperibadian di atas, kepribadian/personality secara umum mmeiliki tiga sifat dasar,
1. Personality mencerminkan perbedaan individu
2. Personality bersifat konsisten dan bertahan lama
3. Personality dapat berubah dalam situasi tertentu


Gaya hidup


Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) .

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.

Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.

Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :

1. pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
4. mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.

Sumber :
http://kebeekeboo.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

Jumat, 25 Oktober 2013

motivasi dan keterlibatan

motivasi dan keterlibatan


        A.       MOTIVASI
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
Ø DINAMIKA PROSES MOTIVASI
Proses motivasi :
1. Tujuan : Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin
    dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.

2. mengetahui kepentingan : Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan
    konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata

3. komunikasi efektif : Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen
    agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa
    yang bisa mereka dapatkan.

4. integrasi tujuan : Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan
    dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari
    laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan
    kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk
    itu penting adanya penyesuaian motivasi.

5. Fasilitas : Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah
    mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Ø TUJUAN MOTIVASI KONSUMEN
1. meningkatkan kepuasan
2. mempertahankan loyalitas
3. efisiensi
4. efektivitas
5. menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual
    dengan pembeli atau konsumen.
Ø ASAS MOTIVASI
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146), asas-asas motivasi adalah sebagai berikut :
1.     Asas mengikutsertakan artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
2.     Asas komunikasi artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya, dan kendala-kendala yang dihadapi.
3.     Asas pengakuan artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
4.     Asas wewenang yang didelegasikan artinya memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreativitasnya mereka mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.
5.     Asas adil dan layak artinya alat dan jenis motivasi yang memberikan harus berdasarkan atas asas keadilan dan kelayakan terhadap semua karyawan. Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus adil dan layak kalau masalahnya sama.
6.     Asas perhatian timbal-balik artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Ø KEBUTUHAN dan TUJUAN dalam KONTEKS PERILAKU KONSUMEN
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.     Fisiologis: Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar  dan haus.
2.     Keamanan: Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan
3.     Afiliasi dan pemilikan : Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4.     Prestasi: Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
5.     Kekuasaaan: Keinginan untuk mendapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain
6.     Ekspresi diri: Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7.     Urutan dan pengertian: Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
8.     Pencarian variasi: Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi
9.     Atribusi sebab-akibat : Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.
Ø KLASIFIKASI MOTIF
1. Motif-motif kognitif
2. Motif-motif affective
                       
1.     Motif kognitif
menekankan pada proses informasi yang terdiri dari :
a. Konsistensi
b.     Atribut
c.      Kategorisasi
d.     Objektifikasi
e.      Stimulasi
2.Motif affective
menekankan pada perasaan yang merliputi :
a.     Ketegangan reduksi
b.     Ekspresi / air muka
c.      Pertahanan diri / ego-defense
d.     Pernyataan / assertion
e.      Afiliasi
f.       Modeling
Ø METODE dan BENTUK PEMBERIAN MOTIVASI
A.  Metode langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil atau non materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Hal ini sifatnya kusus, seperti bonus, tunjangan, penghargaan terhadap pelanggan dan lain-lain
B.  Metode tidak langsung (Indirect Motivation)
Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan  hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah konsumen untuk melakukan pembelian. Seperti pelayanan yang memuaskan, kualitas barang ditingkatkan dan lain sebaggainya. Sedangkan bentuk motivasi yang diberikan oleh perusahaan dapat dalam bentuk insentif positif maupun insentif negatif:
1.  Motivasi positif (insentif positif)
Di dalam motivasi positif produsen tidak saja memberikan dalam bentuk sejumlah uang tapi bias juga memotivasi (merangsang konsumen) dengan memberikan diskon, hadiah, pelayanan yang optimum yang ditunjukan pada diferensiasi dari positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan yang akan melakukan pembelian.
2.  Motivasi negative (insentif negative)
Di dalam motivasi negatif produsen memotivasi konsumen dengan standar
pembelian, maka merekan akan mendapatkan ganjaran. Dengan motivasi negatif ini semangat konsumen dalam jangka waktu pendek akan meningkat untuk melaksanakan pembelian karena mereka mempunyai kepentingan terhadap kebutuhan tersebut
Ø HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
Ø TEORI-TEORI KEBUTUHAN
a.     TEORI KEBUTUHAN MOSLOW
a.      Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan.
b.       Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas).
c.       Kebutuhan Cinta, Sayang dan Kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
d.      Kebutuhan Penghargaan
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
e.       Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b.    TEORI KEBUTUHAN McCLELLAND
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-teman.
Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut.
ü kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
ü kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
ü kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Ø KELEBIHAN dan KEKURANGAN TEORI MASLOW dan McCLELLAND
1.     Kelebihan teori maslow
A.   Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.
B.   Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
C.   Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
D.   Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
E.    Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.
2.     Kekurangan teori maslow
A.   Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
B.   Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
3.     Kelebihan teori mcclelland
A.   Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga besar kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori motivasi ini di dunia kerja.
B.   Dalam teori ini diterapkan pelatih berlaku efektif dalam mengajar individu – individu untuk berpikir dari segi prestasi, menang dan sukses, kemudian membantu mereka untuk belajar cara bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.
4.      Kekurangan teori mcclelland
A.   Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.
B.   Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.
7.     RISET / PENELITIAN MOTIVASI
                      I.         KEINGINTAHUAN – CURIOSITY
1)    Perolehan jawaban
2)    Perolehan kebenaran
3)    Perolehan pengetahuan
                   II.         PENEMUAN
Innovasi-invensi-litbang
                III.         KEPUASAN-PENGHARGAAN-PENGAKUAN
        B.        KETERLIBATAN
Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan mamaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Ø FAKTOR KETERLIBATAN
ü Relevansi
ü Relevansi Pribadi Situasional
Ø DASAR ARTI BAGI KETERLIBATAN
Rantai arti akhir dapat menolong pemasar memahami keterlibatan produk konsumen karena dapat memperlihatkan bagaimana pengetahuan tentang ciri produk dihubungkan dengan pengetahuan tentang diri (Peter & Olson, 1996):
Ø FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLIBATAN
ü Relevansi – Pribadi Intrinsik Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu produk, konsumen belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.
ü Relevansi Pribadi Situasional Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
Ø BENTUK FAKTOR ANTESEDEN DARI KETERLIBATAN
ü Faktor pribadi,  Faktor pribadi paling kuat bila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang dapat mempertinggi. Contoh : Richins dan bloch memperlihatkan bahwa beberapa konsumen adalah penggemar mobil, yang mengikut perlombaan dan reli serta berlangganan majalah mobil. Yang lain menggunakan mobil mereka terus menerus, tetapi memperlihatkan keterlibatan melalui ketidak pedulian akan mobil pada umumnya.
ü Faktor produk, Produk sebenarnya tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri, tetapi cara konsumen merespons terhadap produk itulah yang akan menetukan tingkat keterlibatan mereka. Secara umum keterlibatan lebih besar untuk produk yang memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Keterlibatan dapat meningkat karena alternatif pilihan dipandang secara lebih khusus di dalam penyajian mereka.
ü Faktor situasi Keterlibatan situasi operasional atas dasar temporer dan dapat memudar segera sesudah hasil pembelian dipecahkan. Contohnya seperti busana yang sedang trendy di mana keterlibatan tinggi pada awalnya, tetapi akan berkurang sesudah barang tersebut dikenakan terus menerus dan mode mulai berubah.
Ø BENTUK KETERLIBATAN DAN HASIL
Konsumen juga dapat terlibat dengan produk atau merek. Mereka lebih melihat perbedaan dalam sifat dari berbagai produk atau merek. hasil yang terlihat adalah loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.
Ø MENGUKUR KETERLIBATAN
ü Pentingnya konsekuensi negative adalah butir skala mengevaluasi baik kepentingan produk maupun risiko konsekuensi negative yang disadari.
ü Probabilitas subjektif dari kesalahan pembelian adalah risiko membuat pilihan yang buruk.
ü Nilai kesenangan adalah nilai hedonic dari pembelian dan pemakaian.
ü  Nilai tanda adalah jangkauan dimana pembelian dan pemakaian membuat pernyataan sosial mengenai orang bersangkutan.
Ø PERTANYAAN KAJIAN DAN DISKUSI
1.     Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen (Consumer Behaviour) ?
2.     Siapa yang tertarik pada perilaku konsumen ?
3.     Apa hubungan antara perilaku konsumen dengan strategi pemasaran ?
4.     Jelaskan ruang lingkup dari perilaka konsumen ?
5.     Jelaskan pentingnya analisis perilaku konsumen bagi kegiatan pemasaran ?
6.     Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
7.     Bagaimana memilih metode yang baik dalam perilaku konsumen ?
SUMBER REFERENSI :
v
v  Sagasitas.org/doc.ppt
hhttp://ahmadeko10211411.blogspot.com/2013/10/motivasi-dan-keterlibatan_25.html