A.DINAMIKA KELOMPOK DAN KELOMPOK
RUJUKAN
Upaya
untuk memperkenalkan produk suatu perusahaan kepada masyarakat sudah tentu
dilakukan melaui pemasaran. Tujuan pemasaran suatu peusahaan adalah memenuhi
dan melayani kebutuhan serta keinginan konsumen sasaran.tetapi untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan knsumen itu tidak lah mudah. Para pelanggan mungkin
saja justru bertindak sebaliknya. Mereka mungkin tidak memahami motivasi mereka
yang lebih mendalam. Sehingga para pemasar harus mempelajari keinginan,
persepsi, preferensi dan prilaku belanja pelanggan sasaran mereka.
Pada
masa lalu, para pemasar dapat memahami para konsumen melalui pengalaman
penjualan sehari-sehari mereka,tetapi pertumbuha perusahaan dan pasar telah
menjauhkan banyak manager pemasaran dari kontak langsung dengan para
pelanggan. Factor-faktor yang mempengaruhi prilaku pembeli antara lain factor
budaya, factor social, fakor pribadi, factor psikologis.
Factor-faktor
social dapat mempengaruhi prilaku seorang konsumen yaitu kelompok, keluarga,
peran dan status. Banyak kelompok yang mempengaruhi prilaku seseorang. Kelompok
seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau
yang tidak langsung terhadap pendirian atau prilaku seseorang. Kelompok itu
merupakan sekumpulan orang yang hidup dan seling berinteraksi. Sebagian
merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan
rekan kerja (bersifat informal). kelompok sekunder seperti kelompk
keagamaan, profesi dan kelompok asosiasi perdagangan yang mana cendrung
bersifat lebih formal dan mempunyai interaksi yang tidak begitu rutin.
Prilaku
seseorang juga dipengaruhi oleh kelimpok-kelompok di mana mereka bukan
anggotanya. Kelompok-kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok
aspirasional. Sementara, kelompok disosiatif adalah
kelompok yang nilai atau prilakunya ditolak seseorang individu.
Grup
referensi ini merupakan pengaruh social dalam suatu prilaku konsumen. Grup
referensi adalah aspek lingkunagn social mikro bagi konsumen. Interaksi
social dalam grup ini terjadi secara langsung dan tatap muka, memberikan
pengaruh langsungpada tanggapan afeksi, kognisi, dan prilaku pada strategi
pemasaran.
Jenis grup referensi itu terdiri dari:
Ø Formal/informal
: formal memiliki stuktur yang jelas, informal tidak.
Ø Primer/skunder
: primer melibatkan interaksi langsung tatap muka, sementara grup skunder
tidak.
Ø Keanggotaan
: seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan grup referensi.
Ø Raspirasional
: saseorang bercita-cita bergabung menjadi grup referensi aspirasional.
Ø Disosiatif:
seseorang berupaya menghidari atau menolak grup referensi disosiatif.
Pemasar
mencoba menetukan apa makna yang diakui kemudian mereka memilih grup referensi
tertetu untuk diasosiasikan atau untuk mempromosikan produk mereka, akan tetapi
pemasar jarang sekali memperhatikan proses social yang melaluinya.
KELUARGA DAN STUDI KASUS PRILAKU
KONSUMEN
Sebagian
besar penelitian prilaku konsumen mengambil individu sebagai unit dianalisis.
Tujuan pada umumnya adalah untuk memperjelas dan memahami bagaimana individu
membuat keputusan pembelian strategi pemasaran dapat dikembangkan untuk dapat
mempengaruhi proses tersebut dengan lebih efektif.
Studi
tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah
penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis prilaku konsumen. Pentingnya
keluarga timbul karna dua alas an:
Pertama,banyak produk dibeli konsumen ganda yang bertindak sebagai
unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan,
barangkali melibatkan dengan anak,kakek-nenek, atau anggota keluarga lainya.
Mobil biasanya dibeli keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja
terlibat dalam pelbagai tahap keputusan.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, kepuusan
pembelia individu bersangkutan mungkin snagat dipengaruhi oleh anggota lain
dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai oleh orang
tua, begitu juga sebaliknya.
Pemasar
sangat tertarik dengan penagmbilan keputusan dengan pengambilan keputusan suatu
keluarga, bahwa bagaimana suatu keluarga itu yang anggota-anggotanya saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain ketika menentukan suatu
pembelian tehadap suatu produk. Sehingga suatu penelitian itu menunjukan bahwa
orang yang berbeda dalam suatu keluarga dapat memaikan peran social yang
berbeda dan menampakan prilaku yang berbeda pada saat mengambil suatu keputusan
dan mengkonsumsi suatu produk. Sehingga suatu pemasaran haru dapat mengetahui
anggota keluarga mana yang setiknya berpengaruh terhadap suatiu keputusan.
Peran-peran dalam pengambilan keputusan antara lain yaitu:
1.
Pemberi pengaruh (influencers)
:orang yang memberiakan informasi bagi anggota lainya tetang suatu produk.
2.
Pengambil keputusan (deciders) :orang
yang memiliki kekuasaan untuk menentukan apakah produk tersebut akan dibeli
atau tidak.
3.
Pembeli (buyers) : orang yang
akan membeli produk tersebut.
4.
Pengguan (users) : orang yang
mengkonsumsi atau menggukan produk tersebut.
Sehingga
dengan jelas bahwa anggota keluargadapat berbeda dapat terlibat dalam
aspek-aspek yang berbeda dalam proses penetapan pembelian dan dalam
pengkonsumsian produk yang dibeli.
Siapa
yang membeli produk akan mempengaruhi kebijakan pemasaran sebuah perusahaan
terutama yang berkaitan dengan produk, saluran distibusi dan promosi.
1.
Bagaimana nilai dari suatu produk
tersebut? Jika demikian apa yang akan dilakukan untuk mengurangi konflik yang
terjadi?
2.
Apakah produk tersebut cendrung
digunakan oleh lebih dari satu keluarga? Jika demikian, apakah membutuhkan
modifikasi tertentu agar produk tersebut dapat digunakan oleh anggotakeluarga
lainya?
3.
Anggota keluarga yang mana yang akan
mempengaruhi pembelian dan media atau pesan yang bagaimana yang harus digunakan
agar dapat menarik masing-masing anggota keluarga?
4.
Apakah ada took-toko tertentu yang
disukai oleh masing-masing anggota keluaga atau berbagai keluarga dalam pasar
sasaran?
Dengan
jawaban-jawaban diatas ,akan mempengaruhi perkembangan strategi pemasaran yang
paling cepat.
pada
suatu penelitian yang dilakukan terhadap pengambilan yang dilakukan terhadap
pengambilan keputusan keluarga, sebagian dari hal-hal yang digali adalah sebagi
berikut :
1.
Perbedaan kelas produk dan
hubunganya dengan pengambilan keputuan.
2.
Stuktur peran suami-istri.
3.
Factor penagmbialn keputusan
bersama.
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN
Ø Variable
sosiologis yang mempengaruhi keluarga
Bagaimana keluarga mengambil
keputusan dapat dimengerti denganlebih baik dengan mempertimbangkan dimensi
sosilogis seperti kohesi, kemamampuan beradaptasi dan komunikasi.
Ø Keputusan
pembelian keluarga
Keluarga adalah “pusat pembelian”
yang merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga
bersangkutan.
Ø Peran
individu dalam pembelian keluarga
Kebutuhan konsumsi keluarga
melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peran-peran ini
mungkin dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain dalm rumah tangga.
·
Penjaga pintu ( gatekeeper) :
inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk.
·
Pemberi pengaruh (influencer ) :
individu yang opininya dicari dalam pembelian produk.
·
Pengambil keputusan (decider)
: orang yang mempunyai wewenang/kekuasaan keuangan.
·
Pembeli (buyer) : orang
bertindak sebagai agan pembeli
·
Pemakai (user) : orang yang
mengguanakan produk
Ø Prilaku
peran (role behavior)
Peran instrumental, yang digunakan
sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keluarga, kerakter
performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti kondisi pembelian.
Ø Peran
pasangan hidup dalam keputusan pembelian
Keputusan konsumsi dipegaruhi oleh
jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.
Ø Menurunya
perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin walaupun ada
gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih ada beberapa produk
dan dalam beberapa situasi.
B.KELAS SOSIAL DAN KELOMPOK STATUS
Kelas social mengacu pada pengelompokan orang yang sama
dalam prilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di pasar. Kelompok
status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup dikalangan
masing-masing kelas dan juga estimasi social yang positif atau negative
mengenai kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas.
Max Weber dan Karl Marx, yang dapat dianggap sebagai bapak
teori kelas social, menjelaskan perbedaan tesebut:
Melaui penyederhanaan yang terkesan berlebihan, orang dapat
berkata bahw “kelas” di stratifikasikan menurut hubungan mereka di dalam
produksidan perolehan barang, sedangkan “kelompok status” distratifikasikan”
menurut prinsip konsumsi barang yang mereka gambarkan denagn “gaya hidup”
special.
System kelas dan status social ada di dunia. Di inggris dan
Negara eropa , konsep itu begitu penting untuk mengetahui prilaku konsumen.
Merek dan toko juga mempunyai kedudukan.
Penempatan kelas social diilustrasiakan oleh bir, suatu
produk yang banyak dibeli oleh kelas menengah kebawah, berlwanan dengan
anggur.
Status social dapat dibedakan dua macam menurut proses
perkembangannya:
1.
Status yang diperoleh atas dasar
keturunan.pada umumnya status ini banyak dijumpai pada masyarakat yang menganut
stratifikasi tertutup misalnya masyarakat feudal tau masyarakat menganut faham
rasialisme.
2.
Status yang diperoleh atas dasar
usahayang disengaja,status ini dalam perolehannya berbeda dengan status dasar
kelahiran kodrat atau keturunan. Status ini lebih bersifat terbuka. Individu dan
anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam
memilih status tertentu sesuai dengan kemampuan sendiri.
Sembilan variable sebagai yang paling penting di dalam arus
sosiologis dan penelitian lain yang berkenaan dengan kelas social.
Kesembilan variable ini diidentifikasi di dalam sintesis
yang eberpengaruh dari penelitian kelas social oleh Gilbert dan Kahl,
yang dikelompokkan dengan cara berikut ini:
1.
Variable ekonomi.pekerjaan, pendapatan , dan kekayaan mempunyai kepentingan
kritis karna apa yang orang kerjakan unuk nakah tidak hanya menentukan berapa
banyak yang harus dibelanjakan oleh keluarga, tetapi juga sngat penting dalam
menentukan kehormatan yang diberikan kepada anggota keluarga.
2.
Variable interaksi. Prestise pribadi, asosiasi, dan sosialisasi adalah inti
dari kelas social. Orang yang mempunyai prestos tinggi bila orang lain
mempunyai sikap respek atau hormat kepada mereka.
·
Pestis adalah sentiment di dalam
pikiran orang yang mungkin tidak selalu mengetahui bahwa hal itu ada
disana.
·
Asosiasi adalah veriabel yang
berkenaan dengan hubungan sehari-hari. Orang mempunyai hubungan yng erat dengan
orang yang suka dengan hal-hal yang sama seperti yang mereka kerjakan, dengan
cara yang sama, dan dengan siapa mereka merasa bahagia.
·
Sosialisasi adalah proses individu
belajar keterampilan, sikap dan kebiasaan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat.
3.
Variable politik.kekuasaan, kesadaran kelas, dan mobilitas adalah penting
untuk mengerti aspek politik dari system stratifikasi.
·
Kekuasaan adalah potensi individu
atau kelompok untuk menjalankan kehendak mereka atas orang lain.
·
Kesadaran kelas mengacu pada ingkat
dimana orang di dalam suatu kelas social sadar akan diri mereka sebagai
kelompok tersendiri dengan kepentingan politik dan ekonomi bersama.
·
Mobilitas dan suksesi adalah konsep
kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau instabilitas system
stratifikasi.
PERBEDAAN ANTARA KELAS SOSIAL
DENGAN STATUS SOSIAL
KELAS SOSIAL
Class system adalah penjumlahan
kelas-kelas dalam masyarakat, artinay semua keluarga dan orang yang sadar akan
kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum.
Dengan
demikian pengertian kelas adalah parallel dengan pengertian lapisan tanpa
membedakn apakah dasar lapisan itu factor uang, tanah, kekuasaan, atau
dasar lainnya. Adapun yang meggunakan istilah kelas hanya untuk lapisan yang
berdasarkan unsure ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atau kehormatan
dinamakan kedudukan (status group ).
STATUS SOSIAL
Kadang-kadang
dibedakan antara pengertian kedudukan (status), dengan kedudukan social (social
status). Kedudukan diartika sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok social. Kedudukan social adalah tempat seseorang, secara umum
dalam masyarakatnya sehubunag dengan orang-orang lain, dalam arti lingkuagn
pergaulannya, prestisnya, dan hak-haknya serta kewiban-kewajibannya.
Masyarakat
pada umunya mengembangjan dua macam kedudukan, yaitu:
1. Ascribe status
Yaitu kedudukan seseorang dalam
masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan
kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karna kelahiran.
2. Achieved status
Adalah kdudukan yang dicapai oleh
seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Akan tetapi bersifat terbukabagi
siapapun tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta
mencapai tujuan-tujuannya.
PEMILIKAN
Pemilikan adalah symbol keangotaan kelas tidak hanya jumlah
pemilikannya, tetapi sifat pilihan yang dibuat.
DINAMIKA KELAS SOSIAL
Prilaku kelas social dinamis kerna mencerminkan lingkungan
yang berubah. Dinamika kelas social mencerminkan perbedaan kelas antara kelas middle-up
and middle-down. Sehingga terlihat jelas sekali mencoloknya.
SOCIAL MOBILITY DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP MARKET
Mobilitas social adalah suatu gerakan dalm struktur social
yaitu pola-pola tertentu yang mengaur organisasi suatu kelompok social.
Tipe gerak social yaitu:
a.
Gerak social vertika
gerak social vertikak merupakan suatu perpindahan individu
atau objek dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainnya yang tidak
sederajat.
Gerak social vertical sesuai dengan aranhnya dibedakan
menjadi dua lagi:
1) Gerak social vertical naik
Terdapat dua bentuk utama yaitu:
·
Masuknya individu-individu yang
mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
·
Pembentukan suatu kelompok baru,
yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan
individu-individu pembentuk kelompok tersebut.
2) Gerak social vertical turun
Terdapat dua bentuk utama diantaranya:
·
Turunya kedudukan individu ke
kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
·
Turunya derajat kelompok individu
yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai suatu kesatuan.
b. Gerak social horizontal
Gerak social merupakan suatu perpindaha individu atau objek
social dari suatu kedudukan social ke kedudukan lainya yang sederajat.
PENAGRUH MOBILITAS SOSIAL TERHADAP PASAR
Dengan adanya mobilitas social tersebut maka secara tidak
langsung akan mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Misalnya dengan
mobilitas seseorang menuju lapisan social yang lebih tinggi, maka maka secara
otomatis orang itu akan meempunyai prilaku pembelian yang konsumtif. Hal ini
disebabkan karna dengan adanya mobilitas yangdialaminya embuat kebutuhanya
semakin meningkat.begitu juga sebaliknya dengan orang yang mengalami mobilitas
menurun, maka ativitas konsumsinya menurun.
Kasus diatas sesuai yang diungkapkan melalui teori Abraham
H.Maslow yang dikenal dengan Teori Motivasi Maslow.
Selain
dari pada teori maslow, kasus mobilitas tersebut dapat dijelaskan dengan
melihat beberapa karakteristik kelas utam social Amerika, yaitu:
Table. Karakteristik Tujuh Kelas Utama Sosial versi Amerika
Kelas
Utama
|
Karakteristik
|
Kelas atas tinggi
|
Adalah elit social yang
hidup dari kekayaan warisan dan mempunyai latar belakang keluarga terkenal.
Mereka memberikan sumbangan dalam jumlah besar, mempengaruhi lebih dari
setu rumah, pesta, dll.
|
Kelas atas bawah
|
Mempengaruhi penghasilan
tinggi atau kekayaan lewat kemampuan yang luar biasa dalam profesi dan
bisnis. Mereka cendrung aktif dalam kegiatan social dan sipil, serta membeli
sendiri dan anak-anak mereka symbol seperti mobil mahal, rumah.
|
Kelas menengah atas
|
Tidak mempunyai status keluarga,
mereka terutama memikirkan “karier”. Mereka memperoleh posisi sebagai
professional, manager perusahaan dan pengusaha independen. Mereka
mengandalkan pendidikan, keterampilan professional, dan administrative.
|
Kelas menengah
|
Terdiri dari pekerja kantor dan
pihak yang memperoleh gaji rata-untuk mengikuti mode, mereka sering membeli
produk popular. Mereka tidak ragu untuk membelanjakan banyak uang untuk
pengalaman bagi anak-anaknya dan membimbing mereka menuju perguruan tinggi.
|
Kelas pekerja
|
Terdiri dari mereka yang menjadi
panutan, berapapun pendapatan mereka, apapun latar belakang pendidikanya,
ataupun pekerjaannya.
|
Kelas bawah tinggi
|
Kelas bawah tinggi ini bekerja,
walaupun standar kehidupan mereka hanya sedikit diatas garis kemiskinan.
Mereka melakukan tugas yang tidak memerlukan keterampilan denagn upah yang
rendah walaupun mereka berusa untuk pindah kekelas yang lebih tinggi
|
Kelas bawah rendah
|
Bergantung pada tunjangan social,
kemiskinan tampak nyata dan mereka biasnya menganggur.
|
PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL
Prosedur
untuk pangsa pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
1.
Identifikasi pemakaian kelas social
dari produk.
2.
Perbandingan variable kelas social
untuk pemagsaan dangan variable lain (pendapatan, siklus hidup, dsb)
3.
Deskripsi karakteristik kelas social
yang diidentifikasi di dalam target pasar.
4.
Perkembangan program pemasaran unuk
memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi
dengan sifat kelas social.
Pangsa pasr kelas social denag dideskripsikan dengan dua
jenis variable:
1.
Informasi profil umum
2.
Informasi spesifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosioekonomi
memungkinkan seseorang pemasar mengembangkan program pemasaran yang
komprehensif agar cock degan karakteristik sosioekonomi dari target pasar. Ini
akan mencakupi sifat produk, strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi,
dn penetapan harga.
Sumber :
http://koreanandbieberlovers.blogspot.com/2012/03/dinamika-kelompok-dan-kelas-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar